Penggunaan Internet untuk keperluan
pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan
fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang dimungkinkan
diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif.
Hal itu terjadi karena dengan sifat dan
karakteristik Internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa
digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah
dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM Interkatif dan
lain-lain.
Sebagai media yang diharapkan akan
menjadi bagian dari suatu proses belajar mengajar di sekolah, internet
harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi
interaktif antara guru dengan siswa sebagaimana yang dipersyaratkan
dalam suatu kegiatan pembelajaran.
Kondisi yang harus mampu didukung
oleh internet tersebut terutama berkaitan dengan strategi pembelajaran
yang akan dikembangkan, yang kalau dijabarkan secara sederhana, bisa
diartikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk mengajak
siswa mengerjakan tugas-tugas dan membantu siswa dalam memeperoleh
pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas
tersebut (Boettcher 1999).
Strategi pembelajaran yang meliputi
pengajaran, diskusi, membaca, penugasan, presentasi dan evaluasi, secara
umum keterlaksanaannya tergantung dari satu atau lebih dari tiga mode
dasar dialog/komunikasi sebagai berikut (Boettcher 1999):
- dialog/komunikasi antara guru dengan siswa
- dialog/komunikasi antara siswa dengan sumber belajar
- dialog/komunikasi di antara siswa
- dialog/komunikasi antara guru dengan siswa
- dialog/komunikasi antara siswa dengan sumber belajar
- dialog/komunikasi di antara siswa
Apabila ketiga aspek tersebut bisa
diselenggarakan dengan komposisi yang serasi, maka diharapkan akan
terjadi proses pembelajaran yang optimal. Para pakar pendidikan
menyatakan bahwa keberhasilan pencapaian tujuan dari pembelajaran sangat
ditentukan oleh keseimbangan antara ketiga aspek tersebut (Pelikan,
1992).
Kemudian dinyatakan pula bahwa
perancangan suatu pembelajaran dengan mengutamakan keseimbangan antara
ketiga dialog/komuniaksi tersebut sangat penting pada lingkungan
pembelajaran berbasis Web (Bottcher, 1995).
Yang kemudian menjadi pertanyaan adalah,
apakah Internet mampu memenuhi ketiga persyaratan tersebut?.
Sebagaimana telah dibahas secara sepintas di bagian depan, sesungguhnya
internet merupakan media yang bersifat multi-rupa, pada satu sisi
Internet bisa digunakan-untuk berkomunikasi secara interpersonal
misalnya dengan menggunakan e-mail dan chat sebagai sarana berkomunikasi
antar pribadi (one-to-one communications), di sisi lain dengan
e-mail-pun pengguna bisa melakukan komunikasi dengan lebih dari satu
orang atau sekelompok pengguna yang lain (one-to-many communications).
Bahkan sebagaimana telah disinggung di bagian depan, internet juga
memiliki kemampuan memfasilitasi kegiatan diskusi dan kolaborasi oleh
sekelompok orang. Di samping itu dengan kemampuannya untuk
menyelenggarakan komunikasi tatap muka (teleconference), memungkinkan
pengguna internet bisa berkomunikasi secara audiovisual sehingga
dimungkinkan terselenggaranya komunikasi verbal maupun non-verbal secara
real-time.
Sumber : http://www.pak-w.com/index.php/tentang-saya/artikel/51-internet-sebagai-media-pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar